Rabu, 19 Maret 2014 22.59

laporan ergonomi : antropometri



KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya juga maka Laporan Modul I Praktikum Ergonomi ini dapat diselesaikan. Salawat beserta salam kami hadiahkan kepada baginda junjungan alam yakni Nabi Muhammad SAW, yang mana beliau adalah contoh suri teladan yang baik untuk kita semua.
Dalam penulisan laporan ini, kami tidak lepas dari bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah membantu dan membimbing kami dalam menyelesaikan laporan ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kami mengharapkan saran beserta kritik yang membangun, demi kesempurnaan ini, kami berharap laporan ini berguna bagi kita semua








Padang,    Oktober 2013
Penulis


DAFTAR ISI

COVER LAPORAN        ………………………………………………………1
LEMBARAN PENGESAHAN   ………………………………………………2
LEMBARAN ASISTENSI          ………………………………………………3
KATA PENGANTAR     ………………………………………………………4
DAFTAR ISI        ………………………………………………………………5

BAB I.      PENDAHULUAN
1.1       Latar Belakang            ………………………………………………6
1.2       Tujuan Praktikum        ………………………………………………7

      BAB II.     LANDASAN TEORI
2.1       Ergonomi        ………………………………………………………8
2.2       Antropometri  ………………………………………………………9
2.3       Pengujian Statistik      ………………………………………………11

      BAB III.   PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
            3.1       Rekapitulasi Data Antropometri         ………………………………14
            3.2       Pengujian Statistikal   ………………………………………………15
               3.2.1 Uji Kenormalan Data  ………………………………………………15
               3.2.2 Uji Keseragaman Data            ………………………………………19
               3.2.3 Uji Kecukupan Data   ………………………………………………23
            3.3       Perhitungan Nilai Persentil     ………………………………………26

      BAB IV.   ANALISIS DAN TUGAS PERANCANGAN
            4.1       Analisis Data Antropometri    ………………………………………28
            4.2       Analisis Statistikal      ………………………………………………28
               4.2.1 Analisis Kenormalan data       ………………………………………28
               4.2.2 Analisis Keseragaman data     ………………………………………29
               4.2.3 Analisis Kecukupan data        ………………………………………29
            4.3       Analisis Nilai Persentil            ………………………………………30
            4.4       Perancangan Produk/Fasilitas Kerja Ergonomik         ………………31
               4.4.1 Deskripsi Produk        ………………………………………………31
               4.4.2 Analisis dan Perancangan Dimensi Produk    ………………………32

     BAB V.      KESIMPULAN DAN SARAN         ………………………………33
     DAFTAR KEPUSTAKAAN        ………………………………………………34
     LAMPIRAN          ………………………………………………………………36
            5.gambar produk         ………………………………………………………36

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 latar belakang
Istilah ergonomi “ mulai di cetus kan pada tahun 1949 akan tetapi aktivitas yang bekenaan dengannya telah muncul puluhan tahun sebelumnya.
            Banyak penerapan ergonomic yang hanya berdasarkan sekedar “common sense” ( dianggap suatau hal yang sudah biasa terjadi ),dan hal itu benar, jika sekira nya suatu keuntungan yang sangat besar bisa didapat dengan hanya sekedar dengan suatu penerapan prinsip yang sederhana. Hal ini biasanya merupakan kasus dimana ergonomic belum dapat di terima sepenuhnya sebagai alat untuk proses desain, akan tetapi masih banyak aspek  ergonomi yang jauh dari kesadaran manusia. Karakteristik daari fungsional dari manusia  seperti kemampuan penginderaan, waktu respon tanggapan,daya ingat, posisi optimum tangan dan kaki untuk efisiensi untuk efisiensi kerja otot, dan lain-lain adalah merupakan suatu hal yang sepenuhnya di pahami masyarakat awam. Agar didapat suatu perancangan pekerjaan maupun produk yang optimum dari pada tergantung dan dengan “trial and error” maka pendekatan ilmiah harus segera diadakan.
            Ilmu –ilmu terapan yang banyak berhubungan dengan fungsi tubuh manusia adalah otonomi dan fisiologi.untuk menjadi ergonomi di perlukan pengetahuan dasar tentang fungsi dari system kerangka otot. Yang berhubungan dengan hal tersebut adalah KINESIOLOGI ( mekanika pengerakan manusia /mechanics human of movement) dan BIOMEKANIKA (aplikasi ilmu mekanika teknik untuk analisis sistem kerangka otot manusia). Ilmu-ilmu ini akan memberikan modal dasar untuk mengatasi masalah postur tubuh manusia dari tempat dan ruang kerjanya.
            Disamping itu, suatu hal yang vital pada perancangan ilmiah untuk ergonomic adalah ANTOPOMETRI ( kalibrasi tubuh manusia ). Dari hal ini terjadi penggabungan dan pemakaian dan atopometri dengan ilmu statistikyang menjadi persyaratan utamanya.
1.2 Tujuan praktikum
a tujuan umum
Mampu mengetahui kelebihan dan kekurangan yang dimiliki manusia dari sisi antopometri serta mampu menggunkan nya untuk mengoptimalkan sistem kerja dalamsistem perancangan.
b tujuan khusus
1. Mampu mengukur data antopometri
2. Mampu mennetukan ukuran tubuh yang dibutuhkan dalam merancang tempat kerja
3. mampu menggunakan data antopometri dalam perancangan tempat kerja
4. mampu menentukan ukuran tempat kerja secara optimal .







BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 ERGONOMI
Ergonomi adalah suatu cabang ilmu sistematis yang memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem kerja.

            Istilah “ergonomi” berasal dari bahasa Latin yaitu ERGON (KERJA) dan NOMOS (HUKUM ALAM) dapat didefnisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan keijanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan desain/perancangan.
Ergonomi berkenaari pula dengan optimasi, efisiensi, kesehatan, keselamatan dan kenyamanan manusia di tempat kerja.
            Ergonomi disebut juga sebagai “Human Factors”.
Ergonomi juga digunakan oleh berbagai macam ahli/profesional pada bidangnya misalnya: ahli anatomi, arsitektur, perancangan produk industri, fisika, fisioterapi, terapi pekerjaan, psikologi, dan teknik industri. (Defmisi diatas adalah berdasar pada Internasional Ergonomics Association). Selain itu ergonomi juga dapat diterapkan untuk bidang fisiologi, psikologi, perancangan, analisis, sintesis, evaluasi proses kerja dan produk bagi wiraswastawan, manajer, pemerintahan, militer, dosen dan mahasiswa.
Penerapan ergonomi pada umumnya merupakan aktivitas rancang bangun (desain) ataupun rancangulang (re-desain). Hal ini dapat meliputi perangkat keras seperti misalnya perkakas keija (tools), bangku kerja (benches), platform, kursi, pegangan alat kerja (workholders), sistem pengendali (controls), alat peraga (displays), jalan/ lorong (acces ways), pintu (doors), jendela (ruindows), dan Iain-lain. Masih dalam kaitan dengan hal tersebut diatas adalah bahasan mengenai rancang bangun lingkungan kerja (working envi¬ronment), karena jika sistem perangkat keras berubah maka akan berubah pula lingkungan kerjanya.
Ergonomi dapat berperan pula sebagai desain pekerjaan pada suatu organisasi, misalnya: penentuan jumlah jam istirahat, pemilihan jadwal pergantian waktu kerja (shift kerja), meningkatkan variasi pekerjaan, dan Iain-lain. Ergonomi dapat pula berfungsi sebagai desain perangkat lunak karena dengan semakin banyaknya pekerjaan yang berkaitan erat dengan komputer. Penyampaian informasi dalam suatu sistem komputer harus pula diusahakan sekompatibel mungkin sesuai dengan kemampuan
            Disamping itu ergonomi juga memberikan peranan penting dalam meningkatkan faktor keselamatan dan kesehatan kerja, misalnya: desain suatu sistem kerja untuk mengurangi rasa nyeri dan ngilu pada sistem kerangka dan otot manusia, desain stasiun kerja untuk alat peraga visual (visual display unit station). Hal itu adalah untuk mengurangi ketidaknyamanan visual dan postur kerja, desain suatu perkakas kerja (handtools) untuk mengurangi kelelahan kerja, desain suatu peletakan instrumen dan sistem pengendali agar didapat optimasi dalam proses transfer informasi dengan dihasilkannya suatu respon yang cepat dengan meminimumkan risiko kesalahan, serta supaya didapatkan optimasi, efisiensi kerja dan hilangnya risiko kesehatan akibat metoda kerja yang kurang tepat.
            Penerapan faktor ergonomi lainnya yang tidak kalah pentig nya adalah untuk desain dan evaluasi produk. Produk-produk ini haruslah dapat dengan mudah diterapkan (dimengerti dan digunakan) pada sejumlah populasi masyarakat tertentu tanpa mengakibatkan bahaya/ risiko dalam penggunaannya.





2.2 ANTROPOMETRI
Antropometri adalah pengetahuan yang menyangkut tubuh manusia, khususnya dimensi tubuh.Antropometri dibagi atas dua bagian, yaitu :

2.2.1.  Antropometri Statis
Pengukuran manusia pada posisi diam dan linier pada permukaan tubuh. Ada beberapa metode pengukuran tertentu agar hasilnya representatif. Selain itu terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi dimensi tubuh manusia, diantaranya:
  1. Umur
Ukuran tubuh manusia akan berkembang dari saat lahir sampai sekitar 20 tahun untuk pria dan 17 tahun untuk wanita. Ada kecendrungan berkurang setelah umur 60 tahun.
  1. Jenis kelamin
Pria umumnya memiliki dimensi tubuh yang lebih besar kecuali bagian dada dan pinggul.
  1. Suku bangsa
  2. Sosio ekonomi, konsumsi gizi yang diperoleh.
  3. Pekerjaan, aktivitas sehari-hari.

2.2.2. Antropometri Dinamis.
Yang dimaksud dengan antropometri dinamis adalah pengukuran keadaan dan ciri-ciri fisik manusia dalam keadaan bergerak atau memperhatikan gerakan-gerakan yang mungkin terjadi saat pekerja tersebut melaksanakan kegiatannya.


Alat Dan Bahan Antropometri
·         Kursi Antopometri
·         Mistar
·         Meteran
·         Jangka sorong
·         Goniometer (alat ukur putaran sudut)

Hasil pengukuran antropometri berupa “data antropometri” yang dibagi atas 2 macam
1. Data antropometri statis > Pengukuran saat tubuh dalam keadaan diam
2. Data antropometri dinamis > Pengukuran saat tubuh dalam keadaan bergerak

Variabilitas Ukuran Tubuh Manusia
a.       Usia
b.      Jenis kelamin
c.       Suku bangsa (etnik)
d.      Gizi
e.       Cacat tubuh








2.3  PENGUJIAN STATISTIK

1.      Uji Kenormalan Data
·         manual
·         software (SPSS, dll)
2.      Uji Keseragaman Data
·         manual (di excel)
3.      Uji Kecukupan Data
·         manual (di excel)
4.      Uji kenormalan data (normality test)
Gambar 2.2.3.1 grafik uji kenormalan
Umumnya data antropometri berdistribusi normal (artinya ukuran tubuh
Manusia banyak berada di sekitar daerah rata-rata).





5.      Uji keseragaman data
            Untuk menguji apakah data hasil pengukuran berasal dari sistem sebab yang sama 
 

¤  Uji Kecukupan data


                                                                                                                         
                          Gambar 2.2.3.2 grafik uji keseragaman
            Untuk menentukan apakah jumlah data hasil pengukuran sudah cukup secara statistik untuk mewakili populasi.
   Tingkat kepercayaan 95 %
Tingkat ketelitian 5 %
N’ = Jumlah data yang harus diambil
N  = Jumlah data yang telah diambil
Jika N’ < N maka jumlah data cukup secara statistik
  • PERSENTIL
            Menunjukkan persentase orang yang memiliki ukuran tubuh tertentu
            Persentil à 1, 5, 10 (ukuran ekstrim rendah)
            Persentil à 90, 95, 99 (ukuran ekstrim tinggi)



BAB III.
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
           
3.1 REKAPITULASI DATA ANTROPOMETRI
Pengambilan data antropometri dilakukan di lab. LPSKE dengan hasil pengambilan data sbb :
                                     Table 3.1  rekapitulasi data antopometri



Ø  Langkah langkah pengolahan data (antopometri)

3.2  PENGUJIAN STATISTIK
Uji kenormalan data bisa dilakukan dengan cara manual ( excel) dan simple (sofwere SPSS).Pada pengolahan data kali ini kami melakukan uji kenormalan dengan menggunakan sofwere SPSS.
3.2.1 Uji kenormalan
A.Uji Kenormalan Data PKL








              Gambar 3.2.1.1 grafik uji kenormalan data PKL

v  Uji kenormalan PKL
v  Berdasarkan  uji kenormalan data melalui grafik, maka bisa dikatakan data PKL hampir mendekati normal.







B. Uji Kenormalan LB







         Gambar 3.2.1.2 grafik uji kenormalan data LB

v  Uji kenormlan LB
v  Berdasarkan  uji kenormalan data melalui grafik, maka bisa dikatakan data LB juga hampir mendekati normal

C.Uji Kenormalan Data LP
Gambar 3.2.1.3 grafik uji kenormalan data Tpo

v  Uji kenormlan LP
v  Berdasarkan  uji kenormalan data melalui grafik, maka bisa dikatakan data LP juga hampir mendekati normal

3.2.2 Uji keseragaman dengan microsoft exxel:
Langkah –langkah :
·         Masukan data dalam tabel dengan mengelompokanya ke dalam sub grup.
·         Cari nilai rata rata sub grup
·         Mencari nilai rata rata keseluruhan
Uji keseragaman data PKL                       
                                Table 3.2.2.a uji keseragaman data PKL

Dengan :          rata rata: 54.3
Batas control atas :X+2.σX= 56.6
                        Batas control bawah : X+σX= 52.0



Bentuk  grafik data PKL
Gambar 3.2.2.1 grafik uji keseragaman data PKL

      Data PKL di katakan seragam karena dengan melihat grafik garis rata-rata tidak keluar dari garis batas atas maupun  batas bawah .

uji keseragaman data LB

Table 3.2.2.a uji keseragaman data LB
Dengan :          rata rata: 40.5
                        Batas control atas :X+2.σX=42.4
                        Batas control bawah : X+σX= 38.5
Gambar 3.2.2.2 grafik uji keseragaman data LB
Berdasarkan pembacaan grafik diatas, maka dapat di simpulkan .Data LB  tidak seragam,karena ada garis yang keluar
Uji kesergaman data LP
Dengan :Rata-rata       :           32.2
Batas Kontrol Atas (BKA)     :(X+2.σx) = 34.0
Batas Kontrol Bawah (BKB):            (X-2.σX)=30.4


Bentuk  grafik
Gambar 3.2.2.3 grafik uji keseragaman data LP
Berdasasarkan pembacaan grafik diatas, maka dapat di simpulkan ,Data LP  seragam .karena tidak ada garis yang ke;uar garis atas dan garis bawah.
3.2.3 Uji kecukupan data :
3.2.3.1 Uji kecukupan PKL



3.3.3.2 uji kecukupan data LB

3.3.3.3 Uji kecukupan data LP

3.3 PERHITUNGAN NILAI PERSENTIL
Perhitungan Nilai Persentil data PKL
            Persentil 5    =     48
            Persentil 50  =     55
            Persentil  95 =     60


 Perhitungan nilai Persentil data LB
Persentil 5    =    35
            Persentil 50  =     41
            Persentil  95 =     47
 Perhitungan nilai Persentil data LP
Persentil 5    =     27
            Persentil 50  =     32
            Persentil  95 =     36



















BAB IV         
ANALISIS DAN TUGAS PERANCANGAN
           
4.1  ANALISIS DATA ANTROPOMETRI
Dari hasil rekap data antropometri yang di peroleh dari hasil pengukuran dapat dinyataka bahwa setiap manusia memiliki ukuran dimensi tubuh yang berbeda-beda.
Setelah di analisa dapat di ambil kesimpulan bahwa data yang diperoleh terkadang memiliki jarak yang berbeda-beda atau mungkin bisa terjadi kesalahan dalam pengukuran terhadap dimensi ukuran tubuh yang sesungguhnya.
4.2  ANALISIS STATISTIKA
            Untuk menentukan data layak nya suatu ukuran dalam pembuatan produk maka perlu dilakukan suatu analisis.
4.2.1 Analisis Kenormalan data
Setelah di analisa dapat disimpulkan bahwa uji kenormalan data melalui grafik (SPSS), maka bisa dinyatakan sbb :
a)      Uji kenormalan data PKL
Dari hasil pengujian kenormalan data dengan menggunakan softwere SPSS maka didapat  dinyatakakan hampir mendekati normal.
b)      Uji kernormalan LB
Uji kenormalan data LB dinyatakan normal .
c)      Uji kenormalan LP
Uji Kenormalan data LP dinyatakan mendekati normal.


 4.2.2 Analisis Keseragaman data
Setelah di analisa dapat disimpulkan bahwa uji keseragaman data melalui grafik (Microsoft Excel), maka bisa dinyatakan sbb :
a)      Uji keseragaman PKL
Dari hasil pengujian manual di Microsoft exel Dapat disimpulkan bahwa data PKL seragam karena garis rata2 sub grup tidak melewati BKA dan BKB.
b)      Uji keseragaman LB
Dapat disimpulkan bahwa data LB tidak seragam  karena beberapa garis rata2 sub grup melewati batas kontrol.
c)      Uji keseragaman LP
Dapat disimpulkan bahwa data LP seragam karena . garis rata2 sub grup tidak melewati BKA dan BKB.
 4.2.3 Analisis Kecukupan data
Setelah di analisa dapat disimpulkan bahwa uji kecukupan data menggunakan Microsoft Excel, maka bisa dinyatakan sbb :
a)      Uji kecukupan PKL
Dari hasil mengujiaan kecukupan data dapat di nyatakan bahwa data cukup karena N’<N
Ø  N = 42
Ø  N’= 34
Ø  Data dianggap cukup



b)      Uji kecukupan LB
Dari hasil mengujiaan kecukupan data dapat di nyatakan bahwa data cukup karena N’<N

Ø  Data cukup karna N’<N
Ø  N =42
Ø  N’=29
           
c)      Uji kecukupan LP
Dari hasil mengujiaan kecukupan data dapat di nyatakan bahwa data cukup karena N’<N
Ø      Data cukup karna N’<N
Ø      N = 42
Ø      N’ = 38
                       








4.3 ANALISIS NILAI PERSENTIL
            Dalam menganalisis nilai persenti,kami memganalisis nilaipersentil 5,50,95
Karena persentil-persentil  tersebut yang biasa digunakan dalam merancang suatu suatu produk,dikkarenakan bisa menjadi nilai perwakilan terhadap  tubuh manusia pada umumnya ,dengan ketentuan
Persentil 5 mewakili ttubuh manusia ekstrirm rendah/kecil
Persentil 50 mewakili tubuh manusia rata-rata
Persentil  95 mewakili  tubuh mausia ekstrem tinggi/atau besar

Analisis Nilai Persentil PKL
Persentil 5       = 48
Persentil 50     = 55
Persentil 95     = 60
Analisis nilai Persentil data LB
Persentil 5           = 35
Persentil 50         = 41
Persentil  95        = 47

Analisis nilai persentil LP
Persentil 5           = 27
Persentil 50         = 32
Persentil  95        = 37



4.4 Perancangan Produk/Fasilitas Kerja Ergonomik
Dari data yang didapatkan maka produk yang dirancang adalah kursi tempat duduk :
 4.4.1 Deskripsi Produk
Rincian diskripsi produk sebagai berikut:
-          Produk kursi kantor dengan multi fungsi yang mana kursi ini memiliki sandaran yang bisa bergerak dengan radius putar 15 derjat untuk menyesuaikan dengan penggunanya.
-          kursi ini juga memiliki roda pada kaki agar memudahkan pengguna untuk bebar bergerak tanpa perlu berdiri
-          kursi ini juga bisa di tinggikan dan di rendahkan sesuai ukuran TDT penggunanya
penggunaanya di tujukan pada pekerja kantoran ( fasilitas kantor ) karna dari segi bentuk dan fungsi nya yang membu at penggunanya bebas memutar arah











4.4.2 analisis dan perancangan dimensi produk
Dari pengukuran tersebut maka jenis produk yang tepat ialah kursi kantor fleksibel
1)      Analisis produk berdasarkan bentuk dan bahan
-          Kursi kantor dengan ketinggian yang bias di stel
-          Tempat duduk yang bisa di putar
-          Sandaran kursi yang fleksibel ( 15 derajat )
-          Bahan kursi (busa ,karet dan karfet  catoon )
Dari produk yang dirancang dapat dianalisis bahwa dalam menentukan/merancang suatu produk maka harus disesuaikan dengan ukuran dimensi tubuh manusia yang akan menggunakan produk tersebut agar terciptanya ENASE(Enak, Nyaman, Aman, Sehat, dan Efektif).



BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
         Dari hasil pengolahan data, kami mendapatkan hasil rata-rata untuk pengukuran yang mana dari data tersebut kami menndapatkan hasil pengukuran akhir yang kami jadikan  standar ukuran untuk produk ( rekayasa )
Berikut kesimpulan hasil perhitungan:
PKL


LB
LP




Hasil perancangan
    Penggunaanya di tujukan pada pekerja kantoran ( fasilitas kantor ) karena dari segi bentuk dan fungsi nya yang membuat penggunanya bebas memutar arah
Analisis produk berdasarkan bentuk dan bahan
-          Kursi kantor dengan ketinggian yang bias di stel
-          Tempat duduk yang bisa di putar
-          Sandaran kursi yang fleksibel ( 15 derajat )
-          Bahan kursi (busa ,karet dan karfet  catoon )
     Dari produk yang dirancang dapat dianalisis bahwa dalam menentukan/merancang suatu produk maka harus disesuaikan dengan ukuran dimensi tubuh manusia yang akan menggunakan produk tersebut agar terciptanya ENASE (Enak, Nyaman, Aman, Sehat, dan Efektif).

Saran
   Untuk uji keseragaman dan uji kecukupan data kami belum memenuhi kriteria di karenakan ada sebagian data yang tidak terdistribusi normal dan kurang cukup, jadi untuk kekurangan itu di lain kesempatan kami akan memperbaikinya, untuk saran kami di dalam melakukan pengambilan data perlu lah ketelitian dalam dalam pengambilan data tersebut karena, setiap angka (data ) masukan itu sangat lah mempengaruhi populasi dari setiap data yang kita ukur dan itu akan berdampak uji kenormalan dan uji kecukupan data.





DAFTAR PUSTAKA

McCormick, Ernest J. and Sanders, Mark S., Human Factors in Engineering and Design, MacGraw Hill Book Company, New York, 1987
Nurmianto, Eko, Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya, Guna Widya, Surabaya, 1995
Pulat, Mustafa B., Fundamentals of Industrial Ergonomics, Waveland Press Inc., Oklahoma, 1992
Sutalaksana, Iftikar, dkk., Teknik Tata Cara Kerja, Jurusan Teknik Industri, ITB-Bandung, 1979
Wickens, Christopher D., An Introduction to Human Factors Engineering, Longman, New York, 1998
Wignosoebroto, Sritomo, Ergonomi Studi Gerak dan Waktu, Penerbit Guna Widya, Surabaya, 1995


LAMPIRAN

Gambar produk
·         Tampak samping


·         Tampak belakang


0 Comments On "laporan ergonomi : antropometri"

Diberdayakan oleh Blogger.
Blogger Templates

About Me