KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan
kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya juga maka
Laporan Modul I Praktikum Ergonomi ini dapat diselesaikan. Salawat beserta
salam kami hadiahkan kepada baginda junjungan alam yakni Nabi Muhammad SAW,
yang mana beliau adalah contoh suri teladan yang baik untuk kita semua.
Dalam penulisan laporan ini, kami tidak lepas dari
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini kami
mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah membantu dan membimbing
kami dalam menyelesaikan laporan ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu kami mengharapkan saran beserta kritik yang membangun, demi
kesempurnaan ini, kami berharap laporan ini berguna bagi kita semua
Padang, Oktober 2013
Penulis
DAFTAR ISI
COVER LAPORAN ………………………………………………………1
LEMBARAN
PENGESAHAN ………………………………………………2
LEMBARAN
ASISTENSI ………………………………………………3
KATA PENGANTAR ………………………………………………………4
DAFTAR ISI ………………………………………………………………5
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang ………………………………………………6
1.2 Tujuan Praktikum ………………………………………………7
BAB II. LANDASAN
TEORI
2.1 Ergonomi ………………………………………………………8
2.2 Antropometri ………………………………………………………9
2.3 Pengujian Statistik ………………………………………………11
BAB III. PENGUMPULAN
DAN PENGOLAHAN DATA
3.1
Rekapitulasi Data Antropometri ………………………………14
3.2
Pengujian Statistikal ………………………………………………15
3.2.1 Uji Kenormalan Data ………………………………………………15
3.2.2 Uji Keseragaman Data ………………………………………19
3.2.3 Uji Kecukupan Data ………………………………………………23
3.3 Perhitungan Nilai Persentil ………………………………………26
BAB IV. ANALISIS DAN
TUGAS PERANCANGAN
4.1 Analisis Data Antropometri ………………………………………28
4.2 Analisis Statistikal ………………………………………………28
4.2.1
Analisis Kenormalan data ………………………………………28
4.2.2
Analisis Keseragaman data ………………………………………29
4.2.3 Analisis Kecukupan data ………………………………………29
4.3 Analisis Nilai Persentil ………………………………………30
4.4 Perancangan Produk/Fasilitas Kerja
Ergonomik ………………31
4.4.1
Deskripsi Produk ………………………………………………31
4.4.2
Analisis dan Perancangan Dimensi Produk ………………………32
BAB V.
KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………33
DAFTAR KEPUSTAKAAN ………………………………………………34
LAMPIRAN ………………………………………………………………36
5.gambar produk ………………………………………………………36
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
Istilah ergonomi “ mulai di cetus kan
pada tahun 1949 akan tetapi aktivitas yang bekenaan dengannya telah muncul
puluhan tahun sebelumnya.
Banyak penerapan ergonomic yang
hanya berdasarkan sekedar “common sense” ( dianggap suatau hal yang sudah biasa
terjadi ),dan hal itu benar, jika sekira nya suatu keuntungan yang sangat besar
bisa didapat dengan hanya sekedar dengan suatu penerapan prinsip yang
sederhana. Hal ini biasanya merupakan kasus dimana ergonomic belum dapat di
terima sepenuhnya sebagai alat untuk proses desain, akan tetapi masih banyak
aspek ergonomi yang jauh dari kesadaran
manusia. Karakteristik daari fungsional dari manusia seperti kemampuan penginderaan, waktu respon
tanggapan,daya ingat, posisi optimum tangan dan kaki untuk efisiensi untuk
efisiensi kerja otot, dan lain-lain adalah merupakan suatu hal yang sepenuhnya
di pahami masyarakat awam. Agar didapat suatu perancangan pekerjaan maupun
produk yang optimum dari pada tergantung dan dengan “trial and error” maka
pendekatan ilmiah harus segera diadakan.
Ilmu –ilmu terapan yang banyak
berhubungan dengan fungsi tubuh manusia adalah otonomi dan fisiologi.untuk
menjadi ergonomi di perlukan pengetahuan dasar tentang fungsi dari system
kerangka otot. Yang berhubungan dengan hal tersebut adalah KINESIOLOGI (
mekanika pengerakan manusia /mechanics human of movement) dan BIOMEKANIKA
(aplikasi ilmu mekanika teknik untuk analisis sistem kerangka otot manusia).
Ilmu-ilmu ini akan memberikan modal dasar untuk mengatasi masalah postur tubuh
manusia dari tempat dan ruang kerjanya.
Disamping itu, suatu hal yang vital
pada perancangan ilmiah untuk ergonomic adalah ANTOPOMETRI ( kalibrasi tubuh
manusia ). Dari hal ini terjadi penggabungan dan pemakaian dan atopometri
dengan ilmu statistikyang menjadi persyaratan utamanya.
1.2 Tujuan praktikum
a
tujuan umum
Mampu mengetahui kelebihan dan
kekurangan yang dimiliki manusia dari sisi antopometri serta mampu menggunkan
nya untuk mengoptimalkan sistem kerja dalamsistem perancangan.
b tujuan khusus
1. Mampu mengukur
data antopometri
2. Mampu mennetukan ukuran tubuh yang dibutuhkan dalam
merancang tempat kerja
3. mampu
menggunakan data antopometri dalam perancangan tempat kerja
4. mampu menentukan
ukuran tempat kerja secara optimal .
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1 ERGONOMI
Ergonomi adalah
suatu cabang ilmu sistematis yang memanfaatkan informasi-informasi mengenai
sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem kerja.
Istilah “ergonomi” berasal dari bahasa Latin yaitu ERGON (KERJA) dan NOMOS (HUKUM ALAM) dapat didefnisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan keijanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan desain/perancangan. Ergonomi berkenaari pula dengan optimasi, efisiensi, kesehatan, keselamatan dan kenyamanan manusia di tempat kerja.
Ergonomi disebut juga sebagai “Human Factors”.
Ergonomi juga digunakan oleh berbagai macam ahli/profesional pada bidangnya misalnya: ahli anatomi, arsitektur, perancangan produk industri, fisika, fisioterapi, terapi pekerjaan, psikologi, dan teknik industri. (Defmisi diatas adalah berdasar pada Internasional Ergonomics Association). Selain itu ergonomi juga dapat diterapkan untuk bidang fisiologi, psikologi, perancangan, analisis, sintesis, evaluasi proses kerja dan produk bagi wiraswastawan, manajer, pemerintahan, militer, dosen dan mahasiswa.
Penerapan ergonomi pada umumnya merupakan aktivitas rancang bangun (desain)
ataupun rancangulang (re-desain). Hal ini dapat meliputi perangkat keras
seperti misalnya perkakas keija (tools), bangku kerja (benches), platform,
kursi, pegangan alat kerja (workholders), sistem pengendali (controls), alat
peraga (displays), jalan/ lorong (acces ways), pintu (doors), jendela
(ruindows), dan Iain-lain. Masih dalam kaitan dengan hal tersebut diatas adalah
bahasan mengenai rancang bangun lingkungan kerja (working envi¬ronment), karena
jika sistem perangkat keras berubah maka akan berubah pula lingkungan kerjanya.
Ergonomi dapat berperan pula sebagai desain pekerjaan pada suatu
organisasi, misalnya: penentuan jumlah jam istirahat, pemilihan jadwal
pergantian waktu kerja (shift kerja), meningkatkan variasi pekerjaan, dan
Iain-lain. Ergonomi dapat pula berfungsi sebagai desain perangkat lunak karena
dengan semakin banyaknya pekerjaan yang berkaitan erat dengan komputer.
Penyampaian informasi dalam suatu sistem komputer harus pula diusahakan
sekompatibel mungkin sesuai dengan kemampuan
Disamping itu ergonomi juga memberikan peranan penting dalam meningkatkan faktor keselamatan dan kesehatan kerja, misalnya: desain suatu sistem kerja untuk mengurangi rasa nyeri dan ngilu pada sistem kerangka dan otot manusia, desain stasiun kerja untuk alat peraga visual (visual display unit station). Hal itu adalah untuk mengurangi ketidaknyamanan visual dan postur kerja, desain suatu perkakas kerja (handtools) untuk mengurangi kelelahan kerja, desain suatu peletakan instrumen dan sistem pengendali agar didapat optimasi dalam proses transfer informasi dengan dihasilkannya suatu respon yang cepat dengan meminimumkan risiko kesalahan, serta supaya didapatkan optimasi, efisiensi kerja dan hilangnya risiko kesehatan akibat metoda kerja yang kurang tepat.
Penerapan faktor ergonomi lainnya yang tidak kalah pentig nya adalah untuk desain dan evaluasi produk. Produk-produk ini haruslah dapat dengan mudah diterapkan (dimengerti dan digunakan) pada sejumlah populasi masyarakat tertentu tanpa mengakibatkan bahaya/ risiko dalam penggunaannya.
Disamping itu ergonomi juga memberikan peranan penting dalam meningkatkan faktor keselamatan dan kesehatan kerja, misalnya: desain suatu sistem kerja untuk mengurangi rasa nyeri dan ngilu pada sistem kerangka dan otot manusia, desain stasiun kerja untuk alat peraga visual (visual display unit station). Hal itu adalah untuk mengurangi ketidaknyamanan visual dan postur kerja, desain suatu perkakas kerja (handtools) untuk mengurangi kelelahan kerja, desain suatu peletakan instrumen dan sistem pengendali agar didapat optimasi dalam proses transfer informasi dengan dihasilkannya suatu respon yang cepat dengan meminimumkan risiko kesalahan, serta supaya didapatkan optimasi, efisiensi kerja dan hilangnya risiko kesehatan akibat metoda kerja yang kurang tepat.
Penerapan faktor ergonomi lainnya yang tidak kalah pentig nya adalah untuk desain dan evaluasi produk. Produk-produk ini haruslah dapat dengan mudah diterapkan (dimengerti dan digunakan) pada sejumlah populasi masyarakat tertentu tanpa mengakibatkan bahaya/ risiko dalam penggunaannya.
2.2 ANTROPOMETRI
Antropometri adalah pengetahuan yang menyangkut
tubuh manusia, khususnya dimensi tubuh.Antropometri dibagi atas dua bagian,
yaitu :
2.2.1. Antropometri Statis
Pengukuran manusia pada posisi diam dan linier pada
permukaan tubuh. Ada beberapa metode pengukuran tertentu agar hasilnya
representatif. Selain itu terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi dimensi
tubuh manusia, diantaranya:
- Umur
Ukuran tubuh manusia akan berkembang dari saat lahir
sampai sekitar 20 tahun untuk pria dan 17 tahun untuk wanita. Ada
kecendrungan berkurang setelah umur 60 tahun.
- Jenis kelamin
Pria umumnya memiliki dimensi tubuh yang lebih besar
kecuali bagian dada dan pinggul.
- Suku bangsa
- Sosio ekonomi, konsumsi gizi yang diperoleh.
- Pekerjaan, aktivitas sehari-hari.
2.2.2.
Antropometri Dinamis.
Yang dimaksud dengan antropometri dinamis adalah
pengukuran keadaan dan ciri-ciri fisik manusia dalam keadaan bergerak atau memperhatikan
gerakan-gerakan yang mungkin terjadi saat pekerja tersebut melaksanakan
kegiatannya.
Alat
Dan Bahan Antropometri
·
Kursi Antopometri
·
Mistar
·
Meteran
·
Jangka sorong
·
Goniometer
(alat ukur putaran sudut)
Hasil
pengukuran antropometri berupa “data antropometri” yang dibagi atas 2 macam
1. Data antropometri statis > Pengukuran saat tubuh dalam keadaan diam
2. Data antropometri dinamis > Pengukuran saat tubuh dalam keadaan
bergerak
Variabilitas Ukuran Tubuh Manusia
a. Usia
b. Jenis
kelamin
c. Suku
bangsa (etnik)
d. Gizi
e. Cacat
tubuh
2.3 PENGUJIAN
STATISTIK
1. Uji
Kenormalan Data
·
manual
·
software (SPSS, dll)
2. Uji
Keseragaman Data
·
manual (di excel)
3. Uji
Kecukupan Data
·
manual (di excel)
4. Uji kenormalan data (normality test)
Gambar
2.2.3.1 grafik uji kenormalan
Umumnya
data antropometri berdistribusi normal (artinya ukuran tubuh
Manusia banyak berada di sekitar daerah rata-rata).
5. Uji keseragaman data
Untuk menguji apakah data hasil
pengukuran berasal dari sistem sebab yang sama
¤ Uji Kecukupan data
Gambar 2.2.3.2 grafik
uji keseragaman
Untuk menentukan apakah jumlah data
hasil pengukuran sudah cukup secara statistik untuk mewakili populasi.
Tingkat
kepercayaan 95 %
Tingkat ketelitian 5 %
N’
= Jumlah data yang harus diambil
N = Jumlah data yang telah diambil
Jika
N’ < N maka jumlah data cukup secara statistik
- PERSENTIL
Menunjukkan persentase
orang yang memiliki ukuran tubuh tertentu
Persentil
à
1, 5, 10 (ukuran ekstrim rendah)
Persentil
à
90, 95, 99 (ukuran ekstrim tinggi)
BAB III.
PENGUMPULAN DAN
PENGOLAHAN DATA
3.1 REKAPITULASI DATA ANTROPOMETRI
Pengambilan data antropometri dilakukan di lab. LPSKE
dengan hasil pengambilan data sbb :
Table
3.1 rekapitulasi data antopometri
Ø Langkah langkah
pengolahan data (antopometri)
3.2
PENGUJIAN
STATISTIK
Uji kenormalan data bisa dilakukan
dengan cara manual ( excel) dan simple (sofwere SPSS).Pada pengolahan data kali
ini kami melakukan uji kenormalan dengan menggunakan sofwere SPSS.
3.2.1 Uji kenormalan
A.Uji Kenormalan Data PKL
Gambar 3.2.1.1
grafik uji kenormalan data PKL
v Uji kenormalan PKL
v Berdasarkan uji kenormalan data melalui grafik, maka bisa
dikatakan data PKL hampir mendekati normal.
B. Uji Kenormalan LB
Gambar 3.2.1.2
grafik uji kenormalan data LB
v Uji kenormlan LB
v Berdasarkan uji kenormalan data melalui grafik, maka bisa
dikatakan data LB juga hampir mendekati normal
C.Uji Kenormalan Data LP
Gambar 3.2.1.3
grafik uji kenormalan data Tpo
v Uji kenormlan LP
v Berdasarkan uji kenormalan data melalui grafik, maka bisa
dikatakan data LP juga hampir mendekati normal
3.2.2 Uji keseragaman dengan microsoft exxel:
Langkah
–langkah :
·
Masukan data dalam tabel dengan mengelompokanya ke dalam sub grup.
·
Cari
nilai rata rata sub grup
·
Mencari nilai rata rata
keseluruhan
Uji
keseragaman data PKL
Table 3.2.2.a
uji keseragaman data PKL
Dengan
: rata rata: 54.3
Batas control atas :X+2.σX= 56.6
Batas control bawah :
X+σX= 52.0
Bentuk grafik data PKL
Gambar
3.2.2.1 grafik uji keseragaman data PKL
Data PKL
di katakan seragam karena dengan melihat grafik garis rata-rata tidak keluar
dari garis batas atas maupun batas bawah
.
uji keseragaman data LB
Table 3.2.2.a
uji keseragaman data LB
Dengan
: rata rata: 40.5
Batas control atas
:X+2.σX=42.4
Batas control bawah :
X+σX= 38.5
Gambar
3.2.2.2 grafik uji keseragaman data LB
Berdasarkan pembacaan grafik diatas, maka dapat di
simpulkan .Data
LB tidak seragam,karena ada garis yang
keluar
Uji kesergaman data LP
Dengan
:Rata-rata : 32.2
Batas
Kontrol Atas (BKA) :(X+2.σx) = 34.0
Batas
Kontrol Bawah (BKB): (X-2.σX)=30.4
Bentuk grafik
Gambar
3.2.2.3 grafik uji keseragaman data LP
Berdasasarkan pembacaan grafik diatas, maka dapat di
simpulkan ,Data
LP seragam .karena tidak ada garis yang ke;uar
garis atas dan garis bawah.
3.2.3 Uji kecukupan
data :
3.2.3.1 Uji kecukupan PKL
3.3.3.2 uji kecukupan
data LB
3.3.3.3 Uji kecukupan
data LP
3.3 PERHITUNGAN NILAI PERSENTIL
Perhitungan Nilai Persentil data PKL
Persentil
5 =
48
Persentil
50 =
55
Persentil 95 =
60
Perhitungan nilai Persentil data LB
Persentil 5 =
35
Persentil
50 =
41
Persentil 95 =
47
Perhitungan nilai Persentil data LP
Persentil 5 =
27
Persentil
50 =
32
Persentil 95 =
36
BAB IV
ANALISIS DAN TUGAS PERANCANGAN
4.1 ANALISIS DATA ANTROPOMETRI
Dari hasil rekap data antropometri yang di peroleh dari
hasil pengukuran dapat dinyataka bahwa setiap manusia memiliki ukuran dimensi
tubuh yang berbeda-beda.
Setelah di analisa dapat di ambil kesimpulan bahwa data
yang diperoleh terkadang memiliki jarak yang berbeda-beda atau mungkin bisa
terjadi kesalahan dalam pengukuran terhadap dimensi ukuran tubuh yang
sesungguhnya.
4.2 ANALISIS STATISTIKA
Untuk menentukan data layak nya suatu
ukuran dalam pembuatan produk maka perlu dilakukan suatu analisis.
4.2.1 Analisis
Kenormalan data
Setelah di analisa dapat disimpulkan bahwa uji kenormalan data melalui grafik (SPSS), maka
bisa dinyatakan sbb :
a)
Uji kenormalan data PKL
Dari hasil pengujian kenormalan data dengan
menggunakan softwere SPSS maka didapat
dinyatakakan hampir mendekati normal.
b)
Uji kernormalan LB
Uji kenormalan data LB dinyatakan normal .
c) Uji
kenormalan LP
Uji Kenormalan data LP dinyatakan mendekati normal.
4.2.2 Analisis
Keseragaman data
Setelah di
analisa dapat disimpulkan bahwa uji keseragaman data melalui grafik (Microsoft Excel), maka bisa
dinyatakan sbb :
a) Uji
keseragaman PKL
Dari hasil pengujian manual di Microsoft exel Dapat
disimpulkan bahwa data PKL seragam
karena garis rata2 sub grup tidak melewati BKA dan BKB.
b) Uji
keseragaman LB
Dapat disimpulkan bahwa data LB tidak seragam karena beberapa garis rata2 sub
grup melewati batas kontrol.
c) Uji
keseragaman LP
Dapat disimpulkan bahwa data LP seragam karena . garis rata2
sub grup tidak melewati BKA dan BKB.
4.2.3 Analisis Kecukupan data
Setelah di
analisa dapat disimpulkan bahwa uji kecukupan
data menggunakan Microsoft Excel, maka
bisa dinyatakan sbb :
a) Uji
kecukupan PKL
Dari hasil mengujiaan kecukupan data dapat di
nyatakan bahwa data cukup karena N’<N
Ø N
= 42
Ø N’=
34
Ø Data
dianggap cukup
b) Uji
kecukupan LB
Dari
hasil mengujiaan kecukupan data dapat di nyatakan bahwa data cukup karena
N’<N
Ø Data
cukup karna N’<N
Ø N =42
Ø N’=29
c) Uji
kecukupan LP
Dari
hasil mengujiaan kecukupan data dapat di nyatakan bahwa data cukup karena
N’<N
Ø
Data cukup karna N’<N
Ø
N = 42
Ø
N’ = 38
4.3 ANALISIS
NILAI PERSENTIL
Dalam menganalisis nilai persenti,kami memganalisis nilaipersentil 5,50,95
Karena persentil-persentil tersebut yang biasa digunakan dalam merancang
suatu suatu produk,dikkarenakan bisa menjadi nilai perwakilan terhadap tubuh manusia pada umumnya ,dengan ketentuan
Persentil 5 mewakili ttubuh manusia ekstrirm rendah/kecil
Persentil 50 mewakili tubuh manusia rata-rata
Persentil 95
mewakili tubuh mausia ekstrem
tinggi/atau besar
Analisis
Nilai Persentil PKL
Persentil 5 = 48
Persentil 50 = 55
Persentil 95 = 60
Analisis nilai Persentil data LB
Persentil 5 = 35
Persentil 50 =
41
Persentil 95 = 47
Analisis nilai persentil LP
Persentil 5 = 27
Persentil 50 =
32
Persentil 95 = 37
4.4
Perancangan Produk/Fasilitas Kerja Ergonomik
Dari data yang didapatkan maka produk yang dirancang
adalah kursi tempat duduk :
4.4.1 Deskripsi Produk
Rincian
diskripsi produk sebagai berikut:
-
Produk kursi kantor
dengan multi fungsi yang mana kursi ini memiliki sandaran yang bisa bergerak
dengan radius putar 15 derjat untuk menyesuaikan dengan penggunanya.
-
kursi ini juga memiliki
roda pada kaki agar memudahkan pengguna untuk bebar bergerak tanpa perlu
berdiri
-
kursi
ini juga bisa di tinggikan dan di rendahkan sesuai ukuran TDT penggunanya
penggunaanya
di tujukan pada pekerja kantoran ( fasilitas kantor ) karna dari segi bentuk
dan fungsi nya yang membu at penggunanya bebas memutar arah
4.4.2 analisis dan
perancangan dimensi produk
Dari
pengukuran tersebut maka jenis produk yang tepat ialah kursi kantor fleksibel
1) Analisis
produk berdasarkan bentuk dan bahan
-
Kursi kantor dengan
ketinggian yang bias di stel
-
Tempat duduk yang bisa
di putar
-
Sandaran
kursi yang fleksibel ( 15 derajat )
-
Bahan
kursi (busa ,karet dan karfet catoon )
Dari produk yang dirancang dapat dianalisis bahwa dalam
menentukan/merancang suatu produk maka harus disesuaikan dengan ukuran dimensi
tubuh manusia yang akan menggunakan produk tersebut agar terciptanya
ENASE(Enak, Nyaman, Aman, Sehat, dan Efektif).
BAB
5
KESIMPULAN
DAN SARAN
Kesimpulan
Dari hasil pengolahan data, kami
mendapatkan hasil rata-rata untuk pengukuran yang mana dari data tersebut kami
menndapatkan hasil pengukuran akhir yang kami jadikan standar ukuran untuk produk ( rekayasa )
Berikut kesimpulan hasil perhitungan:
PKL
LB
LP
Hasil perancangan
Penggunaanya di tujukan pada pekerja
kantoran ( fasilitas kantor ) karena dari segi bentuk dan fungsi nya yang membuat
penggunanya bebas memutar arah
Analisis
produk berdasarkan bentuk dan bahan
-
Kursi kantor dengan
ketinggian yang bias di stel
-
Tempat duduk yang bisa
di putar
-
Sandaran
kursi yang fleksibel ( 15 derajat )
-
Bahan
kursi (busa ,karet dan karfet catoon )
Dari
produk yang dirancang dapat dianalisis bahwa dalam menentukan/merancang suatu
produk maka harus disesuaikan dengan ukuran dimensi tubuh manusia yang akan
menggunakan produk tersebut agar terciptanya ENASE (Enak, Nyaman,
Aman, Sehat, dan Efektif).
Saran
Untuk uji
keseragaman dan uji kecukupan data kami belum memenuhi kriteria di karenakan
ada sebagian data yang tidak terdistribusi normal dan kurang cukup, jadi untuk
kekurangan itu di lain kesempatan kami akan memperbaikinya, untuk saran kami di
dalam melakukan pengambilan data perlu lah ketelitian dalam dalam pengambilan
data tersebut karena, setiap angka (data ) masukan itu sangat lah mempengaruhi
populasi dari setiap data yang kita ukur dan itu akan berdampak uji kenormalan
dan uji kecukupan data.
DAFTAR PUSTAKA
McCormick,
Ernest J. and Sanders, Mark S., Human
Factors in Engineering and Design, MacGraw Hill Book Company, New York,
1987
Nurmianto, Eko, Ergonomi
Konsep Dasar dan Aplikasinya, Guna Widya, Surabaya, 1995
Pulat,
Mustafa B., Fundamentals of Industrial
Ergonomics, Waveland Press Inc., Oklahoma, 1992
Sutalaksana, Iftikar, dkk., Teknik Tata Cara Kerja, Jurusan Teknik Industri, ITB-Bandung, 1979
Wickens,
Christopher D., An Introduction
to Human Factors Engineering, Longman, New York, 1998
Wignosoebroto, Sritomo, Ergonomi Studi Gerak dan Waktu, Penerbit Guna Widya, Surabaya, 1995
LAMPIRAN
Gambar produk
·
Tampak samping
·
Tampak belakang
0 Comments On "laporan ergonomi : antropometri"
Posting Komentar